Teruslah Hidup

Tiara.
Mar 6, 2022

--

Ditulis Jumat, 12 Juni 2009.

Bagaimana mereka bisa tersenyum, kemudian kaki mereka terkoyak batu karena alas kaki yang tidak membatasi antara bumi yang panas dengan telapak kakinya? Bagaimana mereka bisa tetap berbelas kasih, ketika jutaan mata yang melewatinya adalah orang yang mengasihaninya?

Mereka hidup di ribuan kilometer dengan alas kaki yang sama. Masih tetap panas. Mereka hidup dengan dingin ketika malam dengan mudah menyusup di sela serat kain. Mereka hidup di lubang sampah, yang mereka makan. Mereka hidup dengan berat yang tidak bisa diletakan sejenak untuk membaca koran. Karena karena mereka merasa harus tetap hidup.

Saya terlalu ingin tahu kapan mereka ingin menangis. Karena mereka lebih hebat. Dan membuat saya malu.

Kegelapan malam. Di pelosok jalan dengan sejuta perjuangan, bukan ruangan gelap gemerlap dengan sejuta uang.

--

--

Tiara.
Tiara.

Written by Tiara.

Antropolog paruh waktu, yang menyulam dan menjaga kesadaran.

No responses yet